twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Kamis, 23 Desember 2010

nüMaps Onetime™ City Navigator Australia & New Zealand NT 2011

nüMaps Onetime™ City Navigator Australia & New Zealand NT 2011: "


We’ve made our map data even better and even easier for you to own! Our nüMaps Onetime City Navigator Australia & New Zealand 2011 map update¹ is available through download, to ensure you get the latest maps.


Download and Go


In today’s fast-paced world, streets and points of interest are changing constantly. Don’t get caught without the latest map data on your device. Conveniently download our nüMaps Onetime City Navigator Australia & New Zealand map update and get the most accurate, detailed map data around. With premium-quality map data provided by NAVTEQ, you’ll navigate with confidence.


¹This product only updates the maps that came preloaded on your device. Due to an increase in file size, this map update may not fit on your device. Click the Requirements tab for the file size of this map update and other details.

"

Minggu, 12 Desember 2010

Gabung Bill Gates, Bos Facebook Sumbang Separuh Kekayaan

Mark Zuckerberg, bos Facebook yang baru berusia 26 tahun ini ternyata memiliki jiwa kedermawanan cukup tinggi. Dia bergabung dengan pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam proyek sosial bertajuk Giving Pledge.

Giving Pledge yang diotaki Bill dan Melinda Gates bersama miliarder Warren Buffet, mendorong orang-orang termakmur di Amerika Serikat agar menyumbang sedikitnya setengah kekayaan untuk amal. Zuckerberg pun tak mau kalah dan berjanji memberi sebagian besar hartanya.

Zuckerberg, yang kekayaannya ditaksir USD 6,9 miliar, menjadi salah satu miliarder termuda yang bergabung dalam program ini. Ada pula pendiri CNN, Ted Turner, Co Founder Microsoft Paul Allen dan walikota New York, Michael Bloomberg. 

"Dengan generasi muda yang berhasil dengan sukses perusahaan mereka, ada kesempatan besar dari sebagian kita untuk memberi lebih awal dan melihat bagamana pengaruh usaha kedermawanan kita," ucap Zuckerberg, dikutip detikINET dari Reuters, Sabtu (11/12/2010).

Bersama Zuckerberg, ada 16 individu dan para keluarga sudah memutuskan berpartisipasi di program Giving Pledge. Bill Gates dan Warren Buffet pun mulai berkampanye ke negara di luar Amerika Serikat untuk mengajak para miliarder lainnya.

"Hanya dalam beberapa bulan kami membuat kemajuan bagus. Giving Pledge membangkitkan energi pada orang-orang tentang filantropi. Saya menatap ke depan untuk berbicara dengan para keluarga yang benar-benar makmur," ucap Buffet, salah satu dari lima orang terkaya di dunia.

Giving Pledge adalah semacam komitmen moral bagi orang-orang super kaya ini untuk berderma. Gates dan Buffet mengestimasi, proyek ini dapat meraup uang hingga USD 600 miliar yang bakal digunakan untuk amal.


http://www.detik.com/

Sabtu, 11 Desember 2010

Update Antivirus Gratisan 'Bunuh' Windows 7

 Biasanya, update antivirus dibutuhkan untuk menjaga komputer tetap aman dari gangguan program jahat. Tapi ada satu update yang justru bisa 'membunuh' komputer tertentu. 

Hal ini terjadi pada update antivirus gratisan AVG yang dikeluarkan 1 Desember 2010. Jika pengguna kebetulan memasang update itu, komputernya akan tak bisa dinyalakan lagi. 

Seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Jumat (3/12/2010), hal itu terjadi hanya pada updata AVG versi gratis yang berjalan di Windows 7 versi 64-bit. 

Masalahnya dikatakan terletak pada update 271.1.1/3292 (432/3292). Saat dipasang, update ini akan meminta PC untuk restart. Namun jika itu dilakukan, komputer akan menampilkan pesan error c0000135. Dan setelah itu tak bisa lagi di-booting. 

AVG telah mencabut update itu sejak diketahui ada masalah. Selain itu, bagi yang sudah terlanjur kena, situs AVG menyediakan cara-cara untuk mengatasinya.


http://www.detikinet.com

Hukum Rimba di Internet

Jakarta - Internet diibaratkan oleh perusahaan keamanan data ITSEC Asia layaknya rimba belantara. Tak ada hukum yang berlaku di dunia maya kecuali "hukum rimba": siapa yang kuat dia yang akan menang.

"Dunia maya memang dunia tanpa batas dan tanpa aturan sehingga kita yang harus tanggap untuk menjaga keamanan data dan informasi yang kita miliki," kata Marek Bialoglowy, Chief Technology Officer ITSEC Asia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/12/2010).

Marek menegaskan, meski sejatinya tiap negara memiliki regulasi untuk internet, namun tak ada yang benar-benar bisa memastikan bahwa tindak kejahatan di dunia maya tak akan terjadi. "Terbukti, belum ada seorang pun hacker yang diperkarakan di ruang sidang pengadilan," begitu klaim dia.

Itu sebabnya, ITSEC yang bergerak di bidang jasa keamanan data web internet melihat situasi ini sebagai peluang. Perusahaan yang bermarkas di Singapura ini pun mencoba peruntungannya sebagai 'centeng' keamanan data pelanggan korporasi di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di Jakarta.

Selain membuka representative office, ITSEC Asia juga menggelar seminar Web Application Security Conference 2010 agar para profesional di bidang teknologi informasi agar lebih waspada akan ancaman pencurian data yang kerap marak di internet.

"Fokus ITSEC Asia tidak hanya sekadar mengantisipasi para hacker, tetapi lebih dari itu. Kami ingin mengedukasi para profesional di bidang IT dan perbankan khususnya, untuk mengenal lebih jauh seluk-beluk information system penilaian keamanan, penetrasi pengujian, dan aplikasi keamanan penilaian. Termasuk soal cloud computing security," tukas Marek.


http://www.detikinet.com/